Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Review Mata Najwa Republik Digital

Saban akan atau bangun tidur, ponsel sesuatu yang tak bisa lepas untuk dicari. Kebutuhan pekerjaan, komunikasi, membuat status baru untuk eksis di media sosial, belanja sampai cari pasangan semua berada dalam genggaman. Sebuah situs internasional allaccess.com merilis dalam 60 detik tiap hari rata-rata manusia di seluruh dunia bisa membuat puluhan jutaan pesan melalui ponsel. Mulai membuat unggahan hingga 480 ribu status twitter, 174 ribu untuk menggeser gambar di Instagram, mengirim 38 juta pesan whatsapp, 18 juta pesan SMS terkirim, 973 ribu login ke Facebook, 4,3 juta menonton video di YouTube hingga 3,7 juta melakukan pencarian di google dan 3,7 juta mengirim email, serta 1,1 juta pesan mencari pasangan di Tinder. Itulah yang terjadi di dunia digital hanya dalam waktu 60 detik. Sesuatu yang akan menarik kalau bisa dimanfaatkan dengan kreatif. Jadi apa yang bisa kamu lakukan di tengah era digital saat ini? Gibran Rakabuming Raka, Pengusaha Muda sekaligus putra sulung Presid...

Review Mata Najwa Melawan Terorisme

Daniel, Anak 15 tahun Halangi Bom Mobil Gereja Surabaya Tak ada kata-kata yang cukup untuk para teroris, kutukanpun tak memadai bagi mereka yang bengis. Kadang kita hanya bisa sekedar menangis tanda akal dan hati sudah sangat teriris. Setidaknya kewaspadaan jadi mutlak sebab kapan saja bom bisa muncul dan meledak. Sembari merekamkan lagi ikatan sosial yang tak mudah disusupi para penjagal. Karena terorisma adalah musuh bersama siapkah kita membendungnya sebagai Bangsa? Daniel Agung Putra Kusuma. Remaja yang masih duduk di kursi SMP itu merupakan korban teror bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna, Surabaya. Dalam peristiwa yang terjadi Minggu 13 Mei 2018, Daniel sempat menghalau mobil yang membawa bom masuk ke dalam gereja. Ia disebut-sebut sebagai pahlawan cilik. Budi, ayah Daniel sempat kebingungan saat mengetahui bom ledakan di Gereja Pantekosta Pusat. "Kami nyari-nyari setelah bom itu. Akhirnya, membawa buku sama KK, jadi saya menuju ke...

Review Mata Najwa Melarang Ormas Terlarang

HTI Dibubarkan: Bela Pancasila VS Kezaliman Hizbut Tahrir resmi dilarang di Indonesia, dalihnya bertentangan dengan dasar negara Upaya hukum sudah dilakukan, pengadilan tingkat pertama telah memutuskan Sebenarnya ini bukan keputusan yang langka, sejumlah negara sudah lebih dulu melarangnya Dari Turki hingga Tunisia, dari Malaysia sampai Saudi Arabia. Ormas bisa tumbuh subur lantaran Indonesia menerapkan sistem demokrasi. Ideologi ormas boleh seragam tapi harus senafas dengan Pancasila itu kata Undang-Undang. Cara pemerintah melarang ormas yang dituding anti pancasila kemudian menuai tanda tanya di Negeri ini. Apakah kebijakan itu merupakan aksi bela Negara atau justru langka awal rezim sewena-wena. Mengapa di mana-mana Hizbut Tahrir dilarang, benarkah larangan bisa selesaikan persoalan? "Sejak awal kami menilai keputusan pemerintah itu adalah sebuah kezaliman, karena tanpa dasar " ujar Juru Bicara HTI Ismail Yusanto. Sementara itu, Kuasa Hukum pemerintah ...

Review Mata Najwa Bara Jelang 2019

Efek polarisasi di pilpres lalu masih berjaya mesin politik masih memanaskan suasana. Apapun bisa menjadi bahan bertengkar desas-desus dengan gampangnya menyebar. Rakyat terbelah sedemikian rupa terseret konflik perebutan kuasa, hampir tak ada jeda dalam politik kita tiap moment disisipi propaganda. Jika para elit terus menumbuhkan seteru, memangnya urusan Indonesia hanyalah Pemilu?? Kesaksian Korban Intimidasi CFD Memasuki tahun politik, beragam taktik mulai diterapkan untuk menjaring simpati publik dan menggalang dukungan bagi masing-masing kandidat pemimpin yang diandalkan. Beragam opini dijejalkan ke masyarakat bahkan tak jarang memicu gesekan antar lapisan. Bagaimana para politisi yang memang memiliki kepentingan memandang gesekan yang terjadi di masyarakat akibat perbedaan pendapat? Bagaimana seharusnya masyarakat bersikap atas riuhnya perang opini antar politisi? Insiden kaos berlogo #2019Gantipresiden VS #DiaSibukKerja di acara Car Free Day (CFD) pada 29 April ...